Modernis.co, Samarinda – Tepat pertengahan bulan Maret kemarin, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menerima kedatangan tamu dari Pemerintah Provinsi Zhejiang dan manajemen perusahaan Hongshi Holdings asal Republik Rakyat Tiongkok.
Pertemuan tersebut oleh Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi serta Bupati Kutai Timur Ismunandar bertujuan untuk membangun komunikasi kedua belah pihak dalam rangka pendirian pabrik semen di Kawasan Karst Kabupaten Kutai Timur.
Xu Xing yang merupakan perwakilan pihak perusahaan asal Tiongkok tersebut, menyatakan siap menanamkan investasi hingga 2,1 miliar US Dollar atau setara dengan 29,9 triliun rupiah. Xu Xing juga menyatakan siap mempekerjakan masyarakat lokal sebagai buruh perusahaannya, dan tenaga asing digunakan untuk teknis serta manajemen. Bupati Kutim berharap pembangunan pabrik semen akan menambah pusat baru pertumbuhan kegiatan industri di daerah pesisir Kutai Timur[1].
Sejak tahun 2016, upaya pendirian pabrik semen telah menyeruak menjadi perbincangan publik. Awang Farouk Ishak yang merupakan Gubernur Kaltim ketika itu, tidak menyetujui niat pemerintah kabupaten setempat menjadikan kawasan Karst sebagai lokasi eksploitasi bahan baku semen.
Dia beralasan bahwa pemerintah tidak boleh terburu-buru memberikan izin kepada investor untuk kegiatan pertambangan pabrik semen dan perlu ada pengkajian terlebih dahulu dampak lingkungannya serta kesesuaiannya dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kalimantan Timur[2]. Hal tersebut yang akhirnya membuat niat pendirian pabrik semen Kutim harus tertahan hingga pergantian kepemimpinan di level gubernur yang menjadi harapan baru di tahun ini.
Kawasan Ekosistem Karst yang Terancam
Pabrik semen direncanakan akan memanfaatkan kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat di Kabupaten Kutai Timur. Luas kawasan karst tersebut mencapai 1.867.676 ha. Kawasan ini kaya akan batuan kapur atau gamping sebagai bahan baku utama pembuatan semen. Tercatat sedikitnya ada 13 perusahaan tambang yang menginginkan kawasan ini.
Wajar jika kawasan ini menjadi bahan rebutan bagi berbagai perusahaan semen, mengingat permintaan semen terus meningkat dari tahun ke tahun seiring meningkatnya kebutuhan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah. Karenanya industri semen baik dalam maupun luar negeri tengah gencar meningkatkan volume produksi dengan mencari sumber bahan baku semen ke berbagai daerah.
Namun yang menjadi catatan penting, wilayah ini juga merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna diantaranya 120 spesies burung, 200 spesies serangga dan antropoda, 400 spesies flora, 50 spesies ikan, dan sebagai habitat orangutan Kalimantan.
Selain itu, di sekitar kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat juga terdapat 111 desa, 13 kecamatan, dan menjadi kawasan bagi 2 kabupaten yaitu Kutai Timur dan Kabupaten Berau. Karst Sangkulirang sendiri memiliki kenampakan yang khas dengan drainase dan karakteristik relief[3].
Dengan memanfaatkan kekayaan kapur dan gamping, tentu pendirian pabrik semen memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru bagi Pemprov maupun Pemda. Selain itu, aktivitas pabrik semen juga menghadirkan iklim perputaran uang yang lebih masif disekitar kawasan pabrik.
Tentu kondisi tersebut secara sekilas dapat menghidupkan berbagai usaha kecil menengah bagi masyarakat sekitar. Peningkatan kebutuhan tenaga kerja juga akan terjadi dan dapat menyerap ribuan tenaga kerja asli daerah. Tentu dalam hal ini tenaga kerja pada level bawah (buruh) sebagaimana yang dijanjikan pihak perusahaan.
Di sisi lain, pendirian pabrik semen juga mengancam tempat hidup flora dan fauna yang menghuni kawasan tersebut. Mengancam keberadaan jejak historis yang selama ini menjadi sumber kajian para ilmuwan. Kawasan ini disebut-sebut menyimpan 37 goa prasejarah dengan artefak atau gambar-gambar prasejarah tertua di Asia Tenggara dan menjadi titik penting kebudayaan prasejarah dunia[4].
Wilayah Karst Sangkulirang Mangkaliat juga menjadi sumber penyimpanan air tanah bagi masyarakat sekitar. Kegiatan eksploitasi bahan baku semen di kawasan ini akan menghilangkan peran Karst Sangkulirang Mangkaliat sebagai sumber penghidupan bagi keanekaragaman hayati didalamnya dan masyarakat di sekitarnya.
Untung Rugi Pendirian Pabrik Semen
Dalam hal pengambilan kebijakan publik, tentu ada keharusan sang pengambil kebijakan melihat berbagai macam aspek atau variabel yang melingkupi dampak atas kebijakan yang akan diambil. Pada ruang lingkup pendirian pabrik semen ini, apa yang sesungguhnya akan didapatkan ketika pendirian pabrik tersebut, dan apapula yang harus dikorbankan. Perubahan dari kondisi sekarang dengan kondisi nanti ketika berlangsungnya aktivitas pabrik semen. Menyikapi kondisi tersebut, ada beberapa variabel yang harus menjadi perhatian pemerintah.
Pertama, keberadaan pabrik semen disebut-sebut dapat menambah lapangan pekerjaan. Pernyataan tersebut harus berakhir dalam bentuk angka. Perusahaan dapat menyerap berapa jumlah tenaga kerja dengan variasi posisi dimana saja. Kemudian ini dapat menjadi acuan pemerintah untuk menghitung aliran dana dari perusahaan melalui tenaga kerja lokal. Angka ini pun yang bisa dijadikan acuan perputaran uang bagi usaha kecil dan menengah masyarakat sekitar. Adapun gaji tenaga kerja asing apalagi keuntungan perusahan cenderung langsung dikirim ke luar negeri.
Kedua, menambah pendapatan asli daerah. Sejatinya, pembukaan izin di sektor pertambangan bahan baku semen ini merupakan bukti bahwa pemprov belum benar-benar serius menjadikan sektor jasa dan pariwisata sebagai tulang punggung pendapatan daerah sebagaimana yang selama ini digembar-gemborkan. Jikapun ini memberikan suntikan dana bagi daerah, berapa nilainya? Dapat menyumbang berapa persen terhadap PAD?
Ketiga, besarnya nilai investasi. Nilai investasi adalah modal bagi pengusaha untuk membuka usahanya. Artinya besar-tidaknya nilai investasi tergantung jumlah keuntungan yang akan diperoleh. Dalam hal ini, nilai investasi yang mencapai puluhan triliun tentu menjanjikan keuntungan yang jauh lebih besar. Dalam jangka waktu berapa lama nilai investasi dapat kembali (titik impas), hingga selanjutnya perusahaan mendulang keuntungan.
Karenanya, pemerintah juga harus menghitung berapa potensi sumberdaya alam yang bisa diambil oleh pabrik semen tersebut, apa saja jenisnya, berapa nilainya dan berapa lama masa operasional pabrik tersebut. Ini perlu dilakukan agar pemerintah tidak secara parsial menilai aset masyarakat Kaltim, dan mendapat nilai yang benar-benar sepadan.
Keempat, variabel yang harus dikorbankan. Ada kerugian secara ekologis yaitu musnahnya keanekaragaman hayati didalam karst, terancam hilangnya sumber air bagi masyarakat, menurunnya kualitas udara, rusaknya kawasan pesisir, rusaknya kawasan terumbu karang, hilangnya potensi pariwisata, hilangnya mata pencaharian nelayan, hilangnya objek pengembangan keilmuwan sains, hilangnya situs sejarah, hingga potensi kerugian material masyarakat apabila terjadi banjir maupun tanah longsor akibat hilangnya resapan air.
Kesemua variabel itu harus dihitung secara detail dan menyeluruh jumlah dan nilai ekonominya. Karena karst adalah kekayaan milik masyarakat Kalimantan Timur dan hal tersebut terancam hilang seiring izin beroperasinya pabrik semen.
Ketika pemberian izin pemerintah terhadap pabrik semen menggunakan kacamata ekonomi. Maka sebagai konsekuensi, pemerintah harus menjelaskan sedetil-detilnya kepada masyarakat dari segi ekonomi kenapa izin itu harus diberikan. Berapa jumlah keuntungan pendirian pabrik semen bagi masyarakat dibanding nilai kehilangannya?
Kekhawatiran masyarakat harus direspon dengan kajian akademis yang serius. Hadirkan para pakar yang dapat menghitung hal tersebut sehingga pabrik semen benar-benar perlu dihadirkan untuk masyarakat. Bukan sekedar meningkatkan pendapatan pemerintah demi kegiatan-kegiatan program kerja seremonial.
Oleh : Hamdi Rosyidi, S.Pi (Aktivis IMM/ Mahasiswa Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang)
[1] red. kaltim.prokal.co 16/3/2019 “Harap Pabrik Semen di Kutim Segera Dibangun.
[2] red. kliksangatta.com 30/11/2019 “Gubernur Kaltim Masih Tolak Pabrik Semen Kutai Timur.
[3] red. Kompasiana.com 08/12/2018 “Meninjau Kembali Rencana Pembangunan Pabrik Semen di Kawasan Karst Sangkulirang dari Aspek Lingkungan”
[4] red. Mongabay.co.id 26/04/2013 “Karst Kaltim Terancam Pembangunan Pabrik Semen”